Firman menegaskan bahwa kita hidup bukan dari makanan lahiriah saja, melainkan dari setiap firman yang keluar dari mulut Allah. Tapi kenapa ada banyak di antara kita yang seperti sulit untuk membiasakan diri memperkatakan firman? Hal itu disebabkan karena pekerjaan si jahat telah berhasil menyumbat aliran-aliran air hidup dalam diri kita.
Itu sebabnya kita tidak boleh menjadi pasif atau tinggal diam, ambil keputusan dan mulai bertindak dengan mempergunakan mulut kita untuk memperkatakan firman-Nya. Pakai otoritas ilahi yang Tuhan sudah berikan, untuk mengusir berbagai pekerjaan musuh. Sebaliknya undang damai sejahtera dan sukacita ilahi sampai atmosfir ilahi kembali memenuhi dan menguasai batin kita. Ada aliran-aliran sungai Allah yang mengalir deras dari dalam batin kita, karena Allah tinggal di dalamnya (Mazmur 46:4-5).
1 Petrus 1:23-25 (TB) Karena kamu telah dilahirkan kembali bukan dari benih yang fana, tetapi dari benih yang tidak fana, oleh firman Allah, yang hidup dan yang kekal. Sebab: “Semua yang hidup adalah seperti rumput dan segala kemuliaannya seperti bunga rumput, rumput menjadi kering, dan bunga gugur, tetapi firman Tuhan tetap untuk selama-lamanya.” Inilah firman yang disampaikan Injil kepada kamu.
Jika kita mau hidup di dalam keilahian Tuhan, maka tidak ada alternatif lain, selain kita hidup hanya dari firman-Nya. Karena kita telah dilahirkan kembali oleh benih ilahi, firman-Nya, maka kita pun harus hidup hanya dari firman. Latih dan biasakan diri kita untuk menjalani hidup kita setiap hari hanya berdasarkan firman yang Tuhan berikan kepada kita.
Tuhan sedang terus membawa kita dan membukakan ada banyak penyingkapan firman tentang manifestasi kedaulatan Tuhan. Roh Kudus sedang menyatakan kepada kita bahwa di tengah krisis yang akan datang, realita Tuhan akan makin bertambah nyata. Di tengah krisis yang terjadi, kita akan alami ada realita kedaulatan Tuhan yang bekerja atas kita. Promosi dari Surga akan dinyatakan-Nya bagi kita.
Oleh karena itu, mulai kembangkanlah takaran iman yang kita miliki. Inilah saatnya untuk kita secara serius menangkap firman (Yohanes 1:12), menarik masuk dan menggosok firman tersebut dalam batin kita. Sehingga kita memiliki akses untuk dapat selalu menghadap Tuhan di tahkta-Nya dan menemukan jati diri yang baru di dalam firman-Nya. Kuasa firman pun jadi berkuasa mengubahkan hidup kita dan mulai bekerja menghadirkan segala yang tidak ada menjadi ada, dan menjadikan dari apa yang tidak mungkin menjadi mungkin.
Yohanes 14:12 (TB) Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa percaya kepada-Ku, ia akan melakukan juga pekerjaan-pekerjaan yang Aku lakukan, bahkan pekerjaan-pekerjaan yang lebih besar dari pada itu. Sebab Aku pergi kepada Bapa;
Inilah yang menjadi keinginan hati Tuhan atas setiap diri kita orang percaya, bahwa Tuhan telah menetapkan diri kita untuk melakukan berbagai pekerjaan-pekerjaan Tuhan bahkan pekerjaan yang lebih besar dari pekerjaan yang telah Yesus lakukan.
Selama ini cetakan dunia telah berhasil membentuk berbagai pemikiran yang manusiawi dan lahiriah sehingga ketika Tuhan memberi firman-Nya, muncul berbagai logika dan pertimbangan manusiawi yang menentang dan membatasi ‘penglihatan’ kita untuk tidak dapat melihat realita kemuliaan Surga.
Berbagai benteng dan kubu pertimbangan manusia yang terbangun karena pengaruh sistem dan pola dunia (lebih percaya kepada realita data dan fakta dunia), menghalangi pikiran kita untuk menerima berbagai dimensi ilahi yang sifatnya kekal.
Perkataan atau deklarasi firman akan menjadi senjata ilahi kita untuk merobohkan segala benteng dan kubu pertahanan manusiawi yang menentang kebenaran dan pengenalan akan Tuhan. Dengan kita melatih diri untuk suka mendeklarasikan firman, otomatis firman akan dengan mudah bekerja menguasai diri kita dan memanifestasikan keilahian-Nya.
Tuhan sedang terus membawa kita dan membukakan ada banyak penyingkapan firman tentang manifestasi kedaulatan Tuhan. Roh Kudus sedang menyatakan kepada kita bahwa di tengah krisis yang akan datang, realita Tuhan akan makin bertambah nyata. Di tengah krisis yang terjadi, kita akan alami ada realita kedaulatan Tuhan yang bekerja atas kita. Promosi dari Surga akan dinyatakan-Nya bagi kita.
Oleh karena itu, mulai kembangkanlah takaran iman yang kita miliki. Inilah saatnya untuk kita secara serius menangkap firman (Yohanes 1:12), menarik masuk dan menggosok firman tersebut dalam batin kita. Sehingga kita memiliki akses untuk dapat selalu menghadap Tuhan di tahkta-Nya dan menemukan jati diri yang baru di dalam firman-Nya. Kuasa firman pun jadi berkuasa mengubahkan hidup kita dan mulai bekerja menghadirkan segala yang tidak ada menjadi ada, dan menjadikan dari apa yang tidak mungkin menjadi mungkin.
Yohanes 14:12 (TB) Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa percaya kepada-Ku, ia akan melakukan juga pekerjaan-pekerjaan yang Aku lakukan, bahkan pekerjaan-pekerjaan yang lebih besar dari pada itu. Sebab Aku pergi kepada Bapa;
Inilah yang menjadi keinginan hati Tuhan atas setiap diri kita orang percaya, bahwa Tuhan telah menetapkan diri kita untuk melakukan berbagai pekerjaan-pekerjaan Tuhan bahkan pekerjaan yang lebih besar dari pekerjaan yang telah Yesus lakukan.
Selama ini cetakan dunia telah berhasil membentuk berbagai pemikiran yang manusiawi dan lahiriah sehingga ketika Tuhan memberi firman-Nya, muncul berbagai logika dan pertimbangan manusiawi yang menentang dan membatasi ‘penglihatan’ kita untuk tidak dapat melihat realita kemuliaan Surga.
Berbagai benteng dan kubu pertimbangan manusia yang terbangun karena pengaruh sistem dan pola dunia (lebih percaya kepada realita data dan fakta dunia), menghalangi pikiran kita untuk menerima berbagai dimensi ilahi yang sifatnya kekal.
Perkataan atau deklarasi firman akan menjadi senjata ilahi kita untuk merobohkan segala benteng dan kubu pertahanan manusiawi yang menentang kebenaran dan pengenalan akan Tuhan. Dengan kita melatih diri untuk suka mendeklarasikan firman, otomatis firman akan dengan mudah bekerja menguasai diri kita dan memanifestasikan keilahian-Nya.
Matius 4:4 (TB) Tetapi Yesus menjawab: “Ada tertulis: Manusia hidup bukan dari roti saja, tetapi dari setiap firman yang keluar dari mulut Allah.”
Firman menegaskan bahwa kita hidup bukan dari makanan lahiriah saja, melainkan dari setiap firman yang keluar dari mulut Allah. Tapi kenapa ada banyak di antara kita yang seperti sulit untuk membiasakan diri memperkatakan firman? Hal itu disebabkan karena pekerjaan si jahat telah berhasil menyumbat aliran-aliran air hidup dalam diri kita.
Itu sebabnya kita tidak boleh menjadi pasif atau tinggal diam, ambil keputusan dan mulai bertindak dengan mempergunakan mulut kita untuk memperkatakan firman-Nya. Pakai otoritas ilahi yang Tuhan sudah berikan, untuk mengusir berbagai pekerjaan musuh. Sebaliknya undang damai sejahtera dan sukacita ilahi sampai atmosfir ilahi kembali memenuhi dan menguasai batin kita. Ada aliran-aliran sungai Allah yang mengalir deras dari dalam batin kita, karena Allah tinggal di dalamnya (Mazmur 46:4-5).
1 Petrus 1:23-25 (TB) Karena kamu telah dilahirkan kembali bukan dari benih yang fana, tetapi dari benih yang tidak fana, oleh firman Allah, yang hidup dan yang kekal. Sebab: “Semua yang hidup adalah seperti rumput dan segala kemuliaannya seperti bunga rumput, rumput menjadi kering, dan bunga gugur, tetapi firman Tuhan tetap untuk selama-lamanya.” Inilah firman yang disampaikan Injil kepada kamu.
Jika kita mau hidup di dalam keilahian Tuhan, maka tidak ada alternatif lain, selain kita hidup hanya dari firman-Nya. Karena kita telah dilahirkan kembali oleh benih ilahi, firman-Nya, maka kita pun harus hidup hanya dari firman. Latih dan biasakan diri kita untuk menjalani hidup kita setiap hari hanya berdasarkan firman yang Tuhan berikan kepada kita.
Saat Tuhan berkata: Ada ‘jendela kesempatan’ bagi umat-Nya untuk dapat mempersiapkan diri dalam menghadapi masa kegoncangan besar yang akan datang, hal tersebut harus diperhatikan dengan sungguh – sungguh! Karena hal itu sangatlah serius!
Perhatikan, itu bukan lagi kesempatan besar! Sangat kecil dan untuk memasuki jendela itu dibutuhkan sikap hati yang tepat :
Selama kita masih membawa agenda, ambisi, bahkan visi pribadi (sekalipun itu kita anggap dari Tuhan) maka kita hanya akan berputar-putar di tempat belaka. Serasa sudah maju, ternyata kita tidak pernah menggenapi rencana Tuhan.
Bagaikan ‘ikan hias’ di aquarium yang terlihat indah dipandang (sukses menurut ukuran dunia ini) namun tidak pernah mencapai apa yang Tuhan kehendaki. Hati – hati, jangan sampai kita hanya menikmati kehidupan tanpa berada dalam rencana kekal Tuhan. Singkirkan berbagai ambisi dan cita – cita pribadi dan segera masuk dalam pelayanan tubuh Kristus!
‘Berlari dengan cepat’ yang dimaksud adalah menambah kadar ‘kehausan dan kelaparan’ akan realita Tuhan yang mengondisikan diri kita menjadi pribadi yang menanti – nantikan Tuhan! Untuk mengejar ketertinggalan maka tidak ada cara lain selain mengejar realita Tuhan dengan kesungguhan hati! Tanpa keinginan hati yang hanya menginginkan realita Tuhan saja, maka hidup kita akan selalu tertinggal dari laju kegerakan yang sedang bergulir.
Tidak peduli apa pun yang menjadi kesalahan orang lain, ampuni dan lupakan! Ingat, kita butuh SEHAT dalam menyelesaikan kehendak Tuhan! Jadi jagai pikiran dan tubuh kita untuk tetap prima! Gunakan kitab Filipi 4:8 untuk menjadi patokan berpikir!
Filipi 4:8 (FAYH) Saudara sekalian yang saya kasihi, pada akhir surat ini saya ingin mengatakan satu hal lagi. Arahkanlah pikiran Saudara kepada hal-hal yang benar, yang baik, dan yang adil. Renungkanlah hal-hal yang murni dan indah, serta kebaikan dan keindahan di dalam diri orang lain. Ingatlah akan hal-hal yang menyebabkan Saudara memuji Allah dan bersukacita.
Jadilah seperti Elisa ketika mengikuti Elia, ia mati dari dirinya sendiri sehingga ia dapat melihat dan beroleh dua bagian roh dari Elia. Tanpa ada ikatan janji dan impartasi ilahi maka diri kita hanya akan menjadi korban dari kegoncangan dunia. Namun saat kita berjalan dalam pola ilahi, maka kita akan menjadi solusi dan mengalami realita kedaulatan Tuhan untuk menyatakan perbuatan-Nya yang gagah perkasa di atas bumi ini!
Jendela kesempatan masih terbuka, tapi itu adalah kesempatan kecil. Jadi, pastikan kita membenahi sikap hati untuk tidak menyia-nyiakan anugerah yang Tuhan beri.
Roma 12:1-2 (TB) Karena itu, saudara-saudara, demi kemurahan Allah aku menasihatkan kamu, supaya kamu mempersembahkan tubuhmu sebagai persembahan yang hidup, yang kudus dan yang berkenan kepada Allah: itu adalah ibadahmu yang sejati. Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna.
Saat kita ditebus oleh Tuhan melalui pengorbanan anak-Nya, sudah sewajarnya jika kita menyadari bahwa diri kita bukan lagi milik kita lagi, melainkan milik Tuhan sepenuhnya. Jadi jika kita ada saat ini, sesungguhnya keberadaan diri kita hanya untuk melakukan kehendak-Nya. Paulus menasehatkan jemaat Roma agar terus mengingat hal tersebut (Roma 6:11).
Permasalahannya adalah masih ada banyak orang percaya yang membawa cetakan dunia, mereka tanpa sadar menganggap keberadaan Tuhan sebagai ‘sosok’ untuk mewujudkan segala kehendak pribadinya sendiri. Jadi yang menjadi pusat perhatian adalah pribadinya, bukan Tuhan. Mereka tidak mau tahu apa yang menjadi kehendak Tuhan. Yang mereka pikirkan bagaimana caranya agar Tuhan selalu memberkati hidupnya demi mereka mencapai kesuksesan yang dunia tawarkan.
Betapa besar kasih Tuhan! Dalam kondisi tersebut saja Tuhan masih berkenan mendemonstrasikan banyak mukjizat di tengah umat-Nya yang masih berpusat pada diri sendiri. Ingat kisah Israel yang berputar-putar selama 40 tahun di padang gurun. Semuanya dilakukan Tuhan untuk satu tujuan: yaitu memberi kesempatan kepada umat-Nya agar dapat melihat jendela kesempatan yang semakin ‘kecil’ untuk memasuki kehidupan korporat yang akan menggulirkan dan menggerakkan kebangunan rohani akbar!
Pada saat inilah dibutuhkan kerjasama yang sangat agresif dari umat-Nya untuk terjadinya pembaruan akal budi, yaitu pembongkaran cetakan dunia agar umat-Nya tidak lagi berpikir untuk diri sendiri melainkan dapat berfungsi sebagai satu tubuh untuk menyelesaikan kehendak Tuhan.
Hal tersebut hanya dapat terjadi dengan cara BERTEKUN DALAM MEMBACA, MENGGALI, MENDOAKAN DAN MENDEKLARASIKAN AYAT – AYAT FIRMAN. Saya merasa, kita tidak bisa lagi menoleransi diri kita yang berlamban – lamban dalam melakukan hal ini. Waktunya tidak banyak lagi, sebab kesempatan untuk terjadinya pembaharuan akal budi semakin singkat.
Doa saya: “Roh Kudus, tolong umat-Mu untuk menyadari hal ini. Biarlah fokus perhatian mereka tertuju kepada Engkau dan kehendak-Mu. Biar kehidupan individualistis berakhir saat ini. Mereka dapat melihat betapa dahsyat panggilan-Mu di dalam kesatuan tubuh Kristus! Biarlah anugerah-Mu tercurah atas umat-Mu agar dengan tekun terus mengadakan pembaruan akal budi. Dan dengan segera cetakan dunia dapat tersingkir dari hidup mereka. Mereka berjalan di dalam dalam jalan – jalan Tuhan untuk menggenapkan isi hati Tuhan. Amin!”
Di dalam roh saya bisa merasakan bahwa kebangunan rohani tidak akan bisa tertunda. Jendela kesempatan semakin sempit dan Roh menegaskan bahwa ini waktunya untuk kita berlari semakin kuat dan kencang. Dia akan tetap mengerjakan dengan seberapa banyak orang yang ada. Singkirkan segala pikiran yang berkata bahwa ‘kita butuh lebih banyak orang’!
Kita memang butuh banyak orang, tapi bukan massa (kerumunan) melainkan orang – orang yang mau bergerak bersama dengan Dia. Orang – orang tersebutlah yang akan Tuhan pakai untuk terus menggulirkan dan berjalan dalam kegerakan.
Ingatlah, peperangan kita bukan melawan darah dan daging, itu sebabnya kita membutuhkan gaya hidup yang berbeda. Yaitu gaya hidup membaca Firman, merenungkan Firman, mendoakan Firman, dan melalukan apa yang Tuhan katakan.
Saat kita terus dibentuk oleh pekerjaan Roh dan Firman, maka otomatis kita akan menjadi para pahlawan iman. Di mana satu orang dari antara kita dapat memberi dampak kepada satu kota.
Kisah Para Rasul 1:8 (TB) Tetapi kamu akan menerima kuasa, kalau Roh Kudus turun ke atas kamu, dan kamu akan menjadi saksi-Ku di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung bumi.”
Peperangan yang akan kita hadapi adalah peperangan dasar keyakinan dan persepsi. Kita akan diberi kuasa oleh Tuhan untuk bisa mengubah dasar keyakinan dan persepsi masyarakat luas.
Satu orang dari antara kita akan sanggup meratakan atau menyelaraskan keyakinan dan persepsi banyak orang menjadi selaras dengan Firman. Jadi jangan pernah anggap ‘rendah’ diri kita. Dari mulut kita akan keluar perkataan yang akan menelan segala bentuk maut dalam kemenangan!
Yohanes 14:23-26 (TB) Jawab Yesus: “Jika seorang mengasihi Aku, ia akan menuruti firman-Ku dan Bapa-Ku akan mengasihi dia dan Kami akan datang kepadanya dan diam bersama-sama dengan dia.Barangsiapa tidak mengasihi Aku, ia tidak menuruti firman-Ku; dan firman yang kamu dengar itu bukanlah dari pada-Ku, melainkan dari Bapa yang mengutus Aku.Semuanya itu Kukatakan kepadamu, selagi Aku berada bersama-sama dengan kamu; tetapi Penghibur, yaitu Roh Kudus, yang akan diutus oleh Bapa dalam nama-Ku, Dialah yang akan mengajarkan segala sesuatu kepadamu dan akan mengingatkan kamu akan semua yang telah Kukatakan kepadamu.
Lukas 21:12-15 (TB) Tetapi sebelum semuanya itu kamu akan ditangkap dan dianiaya; kamu akan diserahkan ke rumah-rumah ibadat dan penjara-penjara, dan kamu akan dihadapkan kepada raja-raja dan penguasa-penguasa oleh karena nama-Ku. Hal itu akan menjadi kesempatan bagimu untuk bersaksi. Sebab itu tetapkanlah di dalam hatimu, supaya kamu jangan memikirkan lebih dahulu pembelaanmu. Sebab Aku sendiri akan memberikan kepadamu kata-kata hikmat, sehingga kamu tidak dapat ditentang atau dibantah lawan-lawanmu.
Roh menegaskan dalam batin saya: Bersiaplah untuk menghadapi banyak benturan dengan tembok – tembok keangkuhan manusia, tapi jangan takut, sebab Roh akan memberi perkataan untuk merobohkan itu semua. Bagian kita saat ini adalah terus baca Firman, doakan dan gali lebih dalam lagi firman yang ada. Hiduplah dari setiap Firman yang keluar dari mulut Allah! Tuhan sedang membangun STRONG CONVICTION dalam diri kita!
Yohanes 6:63 (TB) Rohlah yang memberi hidup, daging sama sekali tidak berguna. Perkataan-perkataan yang Kukatakan kepadamu adalah roh dan hidup.
1 Korintus 2:4-5 (TB) Baik perkataanku maupun pemberitaanku tidak kusampaikan dengan kata-kata hikmat yang meyakinkan, tetapi dengan keyakinan akan kekuatan Roh, supaya iman kamu jangan bergantung pada hikmat manusia, tetapi pada kekuatan Allah.
2 Korintus 10:3-6 (TB) Memang kami masih hidup di dunia, tetapi kami tidak berjuang secara duniawi, karena senjata kami dalam perjuangan bukanlah senjata duniawi, melainkan senjata yang diperlengkapi dengan kuasa Allah, yang sanggup untuk meruntuhkan benteng-benteng. Kami mematahkan setiap siasat orang dan merubuhkan setiap kubu yang dibangun oleh keangkuhan manusia untuk menentang pengenalan akan Allah.
Kami menawan segala pikiran dan menaklukkannya kepada Kristus, dan kami siap sedia juga untuk menghukum setiap kedurhakaan, bila ketaatan kamu telah menjadi sempurna.
Akan tiba waktunya dari rumah Tuhan akan keluar orang – orang yang menaklukkan para raja – raja!
1 Tawarikh 12:14 (TB) Mereka itulah dari bani Gad, kepala-kepala pasukan; satu orang yang paling kecil sanggup melawan seratus orang, dan yang paling besar sanggup melawan seribu orang.
Hakim-hakim 7:7 (TB) Lalu berfirmanlah TUHAN kepada Gideon: “Dengan ketiga ratus orang yang menghirup itu akan Kuselamatkan kamu: Aku akan menyerahkan orang Midian ke dalam tanganmu; tetapi yang lain dari rakyat itu semuanya boleh pergi, masing-masing ke tempat kediamannya.”
Seberapa orang yang berada dalam kegerakan, Tuhan akan pakai kita untuk menggembalakan bangsa – bangsa dengan gada besi. Bersiaplah, sadarlah akan jati diri kita di dalam Dia. Dan bergeraklah bersama dengan-Nya!
Masih ada ‘jendela kesempatan’ yang Tuhan sediakan agar kita bisa masuk dalam kehidupan yang tidak tergoncangkan dan terlibat aktif untuk menyelesaikan kehendak Tuhan sebagai satu tubuh Kristus.
Saya mendapati hal tersebut sangat berkaitan dengan motivasi hati seseorang dalam mengikuti ‘orang kegerakan yang Tuhan tetapkan’. Saat kita terus mempertahankan ‘keakuan’, maka jendela kesempatan tersebut akan berlalu dari diri kita.
Cek motivasi hati kita! Apa yang kita cari? Apa yang kita kejar dalam kegerakan yang sedang Tuhan bangkitkan ini? Pertanyaan-pertanyaan ini sangat penting sekali, sebab selama kita masih berpikir akan menjadi ‘super star’ seorang diri, secara otomatis kita akan tersingkir dari jendela kesempatan yang ada.
Tiba – tiba saya melihat ada dua penglihatan:
Saya berdoa meminta untuk Roh Kudus terus menjagai kecenderungan hati saya. Saya hanya ingin keberadaan Tuhan dan menyelesaikan kehendak-Nya saja. Berjalan bersama dengan orang kegerakan dalam menyelesaikan kehendak Tuhan, sesungguhnya adalah perjalanan kematian dari keakuan sekaligus suatu kehidupan untuk menyenangkan Tuhan saja. Tidak ada motivasi lain!
Sekali lagi Roh menegaskan: JAGAI MOTIVASI HATI UNTUK TETAP TULUS DAN KUDUS!
Roma 12:1-2 (TB) Karena itu, saudara-saudara, demi kemurahan Allah aku menasihatkan kamu, supaya kamu mempersembahkan tubuhmu sebagai persembahan yang hidup, yang kudus dan yang berkenan kepada Allah: itu adalah ibadahmu yang sejati. Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna.
Saat kita ditebus oleh Tuhan melalui pengorbanan anak-Nya, sudah sewajarnya jika kita menyadari bahwa diri kita bukan lagi milik kita lagi, melainkan milik Tuhan sepenuhnya. Jadi jika kita ada saat ini, sesungguhnya keberadaan diri kita hanya untuk melakukan kehendak-Nya. Paulus menasehatkan jemaat Roma agar terus mengingat hal tersebut (Roma 6:11).
Permasalahannya adalah masih ada banyak orang percaya yang membawa cetakan dunia, mereka tanpa sadar menganggap keberadaan Tuhan sebagai ‘sosok’ untuk mewujudkan segala kehendak pribadinya sendiri. Jadi yang menjadi pusat perhatian adalah pribadinya, bukan Tuhan. Mereka tidak mau tahu apa yang menjadi kehendak Tuhan. Yang mereka pikirkan bagaimana caranya agar Tuhan selalu memberkati hidupnya demi mereka mencapai kesuksesan yang dunia tawarkan.
Betapa besar kasih Tuhan! Dalam kondisi tersebut saja Tuhan masih berkenan mendemonstrasikan banyak mukjizat di tengah umat-Nya yang masih berpusat pada diri sendiri. Ingat kisah Israel yang berputar-putar selama 40 tahun di padang gurun. Semuanya dilakukan Tuhan untuk satu tujuan: yaitu memberi kesempatan kepada umat-Nya agar dapat melihat jendela kesempatan yang semakin ‘kecil’ untuk memasuki kehidupan korporat yang akan menggulirkan dan menggerakkan kebangunan rohani akbar!
Pada saat inilah dibutuhkan kerjasama yang sangat agresif dari umat-Nya untuk terjadinya pembaruan akal budi, yaitu pembongkaran cetakan dunia agar umat-Nya tidak lagi berpikir untuk diri sendiri melainkan dapat berfungsi sebagai satu tubuh untuk menyelesaikan kehendak Tuhan.
Hal tersebut hanya dapat terjadi dengan cara BERTEKUN DALAM MEMBACA, MENGGALI, MENDOAKAN DAN MENDEKLARASIKAN AYAT – AYAT FIRMAN. Saya merasa, kita tidak bisa lagi menoleransi diri kita yang berlamban – lamban dalam melakukan hal ini. Waktunya tidak banyak lagi, sebab kesempatan untuk terjadinya pembaharuan akal budi semakin singkat.
Doa saya: “Roh Kudus, tolong umat-Mu untuk menyadari hal ini. Biarlah fokus perhatian mereka tertuju kepada Engkau dan kehendak-Mu. Biar kehidupan individualistis berakhir saat ini. Mereka dapat melihat betapa dahsyat panggilan-Mu di dalam kesatuan tubuh Kristus! Biarlah anugerah-Mu tercurah atas umat-Mu agar dengan tekun terus mengadakan pembaruan akal budi. Dan dengan segera cetakan dunia dapat tersingkir dari hidup mereka. Mereka berjalan di dalam dalam jalan – jalan Tuhan untuk menggenapkan isi hati Tuhan. Amin!”