Showing all 12 results
Dimana-mana umat Tuhan sedang terus berseru-seru dan mengharapkan terjadinya pencurahan Roh. Mereka merasa lelah, terlantar, penuh beban berat, dan tidak tahu apa yang harus dilakukan – sama seperti domba yang tanpa gembala.
Hingga hari ini, ada satu ″missing link″ yang dimiliki oleh gereja Tuhan dengan Tuhan sang Sumber Kegerakan rohani itu sendiri. Gereja-gereja terus menanti-nantikan datangnya kegerakan rohani yang dari Tuhan, tapi setiap orang percaya tidak pernah memberi diri mereka untuk membangunmanusia roh mereka, mempersiapkan diri untuk Tuhan bangkitkan menjadi para revivalist dan reformer.
Dalam buku ini, Ps. Steven Agustinus menjelaskan dengan rinci peran seorang suami dan istri dalam membangun rumah tangga maupun keluarga ilahi yang kokoh dan tak tergoyahkan dalam menghadapi masa yang sukar dan hari jahat di depan nanti.
Kehidupan orang percaya atau kekristenan adalah sebuah perjalanan iman yang memiliki suatu tujuan pasti dan bukan ‘jalan-jalan’ (hang out) rohani yang tidak ada arah dan tujuannya.
Hingga hari ini pokok pembahasan tentang KIAMAT selalu menjadi topik yang hangat untuk dibicarakan. Tidak sedikit yang dengan menggunakan teori/ dalil alkitab tertentu yang diyakini merupakan pewahyuan Roh Kudus, ada orang-orang yang dengan berani meramalkan tentang hari kedatangan Yesus yang ke dua kali – sebagai penanda puncak untuk datangnya hari KIAMAT.
Selama ini kita berpikir atau mendefinisikan ‘kepenuhan Kristus’ sebagai superioritas, pengurapan, dan demonstrasi kuasa. Tapi melalui tulisannya, Ps. Steven Agustinus membongkar dan menghancurkan ‘RAJA KEAKUAN’ yang selama ini menyelinap lalu bercokol di balik pemahaman yang tidak utuh tersebut.
Buku ini secara khusus akan menyoroti pola Tuhan atas gereja-Nya yang seharusnya dibangun di akhir zaman ini. Tanpa kita membangun gereja-Nya sesuai dengan pola sorgawi, Tuhan tidak berkewajiban untuk mencurahkan kemuliaan-Nya. Padahal gereja yang sejati telah dilahirkan di dalam dimensi kuasa serta kemuliaan (Kisah Para Rasul 2:1-4).
Masih ada banyak orang yang memiliki pendapat atau keyakinan bahwa manusia tidak akan pernah bisa lepas dari masalah. Pendapat atau keyakinan tersebut sesungguhnya adalah suatu keyakinan yang keliru walau dianut oleh banyak orang. Alasan mengapa banyak orang yang terus hidup dengan menanggung banyak masalah adalah karena masih adanya area-area tertentu dalam hidup mereka yang tidak akurat.
Kondisi ‘peradaban milenium’ yang kian lama justru makin ‘menyeret manusia pada kehancuran moril’ dan rusaknya kehidupan telah membuat seluruh makhluk jadi masuk dalam penderitaan dan kehancuran. Oleh karenanya dibutuhkan suatu ‘peradaban yang Ilahi’, suatu kultur yang berasal dari Kerajaan Sorga untuk membangun ulang peradaban yang sudah rusak dan makin merusak ini!
Kata perceraian, free sex dan kekerasan dalam rumah tangga hari – hari ini seringkali kita dengar melalui media yang terus mengekspos hal – hal tersebut kepada masyarakat. Memang perceraian, free sex, dan kekerasan dalam rumah tangga bukanlah hal yang baru, hal tersebut sudah sejak lama terjadi. Kebobrokan yang ada menjadi sebuah kehidupan yang diturunkan dan dilanjutkan oleh generasi ke generasi. Buku pasangan profetis akan menjawab permasalahan di atas, karena di dalamnya terdapat langkah – langkah ilahi dalam membangun rumah tangga.
Prinsip pembapaan rohani telah banyak menuai kontroversi di dalam dunia kekristenan, karena hal ini telah dimanfaatkan oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab. Padahal sebenarnya, prinsip pembapaan adalah salah satu prinsip kebenaran firman. Sejak prinsip ini dibukakan oleh Tuhan, banyak ‘hamba Tuhan’ yang mengaku-ngaku sebagai ‘bapa rohani’ dan telah banyak melakukan manipulasi terhadap jemaat yang mereka pimpin, hanya demi popularitas dan keuntungan diri sendiri.