4 Januari 2023

Tuhan terus mengingatkan hal ini kepada saya: “Dibutuhkan terjadinya kebangunan rohani dan pemulihan segala sesuatu untuk mencapai tujuan yang Tuhan tetapkan di dalam perjalanan kerohanian ini. Dan perjalanan kerohanian ini sesungguhnya bagaikan pelari yang berada di lintasan ‘maraton’, jadi merupakan perjalanan yang cukup panjang”.

Memang, ‘pemulihan segala sesuatu’ ditentukan oleh seberapa cepat kita ‘telah siap, namun Roh Kudus kembali mengingatkan bahwa kesiapan sejati ditentukan juga oleh seberapa sabar dan matangnya diri kita dalam menjalani proses yang Tuhan tetapkan.

Roh Kudus memberikan ayat di bawah ini sebagai patokan dalam menjalani proses kehidupan.

1 Tesalonika 5:15-22 (TB) Perhatikanlah, supaya jangan ada orang yang membalas jahat dengan jahat, tetapi usahakanlah senantiasa yang baik, terhadap kamu masing-masing dan terhadap semua orang. Bersukacitalah senantiasa. Tetaplah berdoa. Mengucap syukurlah dalam segala hal, sebab itulah yang dikehendaki Allah di dalam Kristus Yesus bagi kamu. Janganlah padamkan Roh, dan janganlah anggap rendah nubuat-nubuat. Ujilah segala sesuatu dan peganglah yang baik. Jauhkanlah dirimu dari segala jenis kejahatan. 

1. Jaga hati kita dengan segala kewaspadaan.

Kita telah diberi pengampunan oleh Tuhan dari segala dosa. Jadi sesungguhnya kita memiliki kemampuan untuk meresponi segala ‘friksi, konflik, dan benturan’ dengan hati yang cepat mengampuni dan melupakan kesalahan orang lain!

Percayalah, hidup akan jauh lebih ringan jika hati kita bebas dari segala bentuk konflik batin! Konflik batin akan selalu membuat hidup terasa berat, bahkan enggan untuk kita jalani. Iblis selalu mengambil kesempatan pada areal ini guna menghentikan dan membuat kita berat dalam menjalani kehidupan yang ada. Jadi, jangan tertipu! Tiap kali kita mulai merasa marah, kecewa, kesal, dendam, ataupun emosi kita bergerak ke arah yang negatif, maka hal itu sesungguhnya berasal dari iblis. Segera ambil tindakan untuk menundukkan diri kepada Allah (lepaskan pengampunan), dengan demikian iblis akan lari dari hadapan kita!

2. Bersukacitalah senantiasa.

Kita harus mengondisikan hati untuk tetap bersukacita dalam semua keadaan. Ini memang kehidupan yang bukan sekadar ‘melawan arus’, melainkan menciptakan arus yang baru di tengah dunia yang penuh dengan duka, amarah, dan kebencian. Bagaimana tidak, hanya gara – gara ‘hal kecil’ saja orang sudah bisa kehilangan sukacita. Jika ini terus terjadi di tengah kehidupan orang percaya, maka alih – alih ingin membawa perubahan, kita justru akan menjadi pribadi yang memancarkan kepahitan!

Saya jadi paham bahwa diri kita sesungguhnya adalah PORTAL ROHANI. Segala makhluk dan berbagai dimensi rohani bisa memanifestasikan dirinya melalui kehidupan kita! Jadi, pastikan kita senantiasa berasosiasi atau bergaul dengan Tuhan, maka secara otomatis SUKACITA yang akan termanifestasi dari dalam diri kita. Dengan siapa kita bergaul akan menentukan seperti apa diri kita. Pastikan kita BERGAUL DENGAN ROH KUDUS sebagai sumber sukacita satu – satunya. Dia adalah pribadi yang nyata. Bagian kita adalah terus berkomunikasi dan memikirkan hal – hal yang dari Roh!! Dengan sendirinya sukacita sejati akan terpancar melalui diri kita!!

3. Tetaplah berdoa.

Jagai persekutuan kita dengan Tuhan dalam segala keadaan. Pastikan tiap hari ada jam doa (menyendiri dengan Tuhan) dan meresponi segala sesuatu dengan doa. Ingat, doa orang benar besar kuasanya! Jadi, kenapa harus pakai cara yang lain jika kita sudah tahu bahwa doa lebih besar kuasanya untuk mengubahkan segala sesuatu? Jadilah pendoa sejati!

4. Bersyukurlah dalam segala keadaan.

Hal ini tidak hanya dipraktekkan oleh orang percaya, sebab orang tidak percaya pun mempraktekkannya. Jadi jangan sampai tingkat ucapan syukur kita ada di bawah rata – rata. Harusnya lebih meluap! Kita bahkan harus terus mencari alasan untuk bisa bersyukur dalam segala keadaan, sebab pasti ada saja hal yang bisa kita syukuri setiap harinya.

Contoh, bangun pagi bisa bernafas saja sudah patut kita syukuri. Jadi ada segudang alasan untuk bisa bersyukur. Dengan demikian, hidup kita akan terus membawa ‘aura positif’ yang akan menyegarkan hidup banyak orang yang berinteraksi dengan kita.

5. Pastikan roh kita terus berkobar – kobar (membangun manusia rohani menjadi gaya hidup permanen).

Doa dalam roh, deklarasi dan mengimajinasikan Firman, serta menyembah sampai roh kita bergelora, itu semua akan mengondisikan roh kita berkobar – kobar. Kita akan dibawa oleh Roh Kudus berdiri di hadapan Tuhan dan memerintah bersama dengan Dia dalam kehidupan sehari – hari.

6. Teruslah berfokus pada apa kata Tuhan.

Fokus pada jati diri yang Tuhan tetapkan dan fungsi serta peranan kita dalam kegerakan.

Pastikan 6 hal di atas terus kita lakukan dalam ‘perjalanan maraton’ kehidupan kita. Dengan demikian, hidup kita akan senantiasa ‘terpelihara sempurna’ dalam segala keadaan. Sehat, kuat, dan berkuasa! Amin.

Ps. Steven Agustinus

________________

Dapatkan renungan harian Ps. Steven Agustinus melalui Whatsapp, dengan mengetik:

Nama, Kota, No Whatsapp

Kirim ke nomor 0888-6132-106 (WA)

Atau klik link: https://wa.link/rf63zf

Similar Posts

2 Comments

  1. Terima kasih ps Seven, topik ini menancap dalam hati saya, mengingatkan saya untuk terus BERTEKUN, dan menjaga hati dengan segala kewaspadaan! 6 tips inilah yang saya perlukan untuk menyelesaikan rencana TUHAN dalam hidup saya! saya akan terus merenungkandan memperkatan supaya semua kebenaran ini hidup dalam diri saya!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *