Bukan aku yang hidup, tapi KRISTUS DALAMKU

Sebab aku mempunyai keyakinan yang kokoh dalam Injil, karena Injil adalah kekuatan Allah yang menyelamatkan setiap orang yang percaya, pertama-tama orang Yahudi, tetapi juga orang Yunani.
Sebab di dalamnya nyata kebenaran Allah, yang bertolak dari iman dan memimpin kepada iman, seperti ada tertulis: “Orang benar akan hidup oleh iman.”

Tuhan menghendaki agar setiap kita yang telah menerima anugerah iman yang menyelamatkan dapat terus mengembangkan takaran iman yang kita miliki untuk menumbuhkannya dari satu level iman kepada level iman selanjutnya, sebab sesungguhnya Tuhan menyediakan ada berbagai dimensi iman yang dapat kita masuki sehingga kita bisa menikmati jenis kehidupan sehari-hari di dalam realitas Kerajaan Allah.

Hidup di dalam iman tidak hanya berkaitan dengan aspek kerohanian, tapi kehidupan sehari-hari kita pun harus dibangun di atas dasar iman. Hidup kita yang sekarang adalah hasil iman kita kepada Kristus.

Saya sudah disalibkan bersama dengan Kristus: dan YANG HIDUP BUKAN LAGI SAYA, melainkan Kristus yang hidup di dalam saya. Sedangkan HIDUP YANG SEKARANG SAYA MILIKI dalam tubuh saya ini ADALAH HASIL IMAN SAYA KEPADA ANAK ALLAH, yang mengasihi saya dan memberikan diri-Nya sendiri bagi saya.

Jika kita menjalani kehidupan sehari-hari kita dengan susah, bergumul, tertekan, dan penuh gejolak emosi negatif,  sesungguhnya hidup kita tersebut sedang tidak dibangun di atas dasar iman, sebab jika hidup kita dibangun di atas dasar iman, maka hidup yang kita jalani akan selalu menyenangkan, penuh sukacita dan damai sejahtera, sebab iman kepada Kristus akan selalu menghantarkan kita berjalan di jalan kemenangan-Nya, yang ada hanyalah sukacita dan sorak sorai kemenangan.

Karenanya Tuhan mau untuk kita selalu berfokus kepada firman-Nya, tidak ter-distract oleh berbagai keadaan, fakta dan data lahiriah negatif di sekeliling kita, karena iman tumbuh oleh karena kita mendengar, memahami dan hidup percaya berpegang hanya pada firman-Nya.

Jadi walaupun kita menghadapi situasi dan kondisi yang sukar dan penuh bahaya, intervensi Kerajaan Surga akan selalu nyata menyelamatkan, memulihkan, dan bahkan membawa kita selalu berkemenangan dengan penuh sukacita dan sorai sorai, seperti yang Paulus alami (2 Korintus 11:23-28)

Matanya hanya berfokus pada kasih setia Tuhan dan janji-janji firman-Nya, sekalipun harus didera oleh berbagai macam kesukaran bahkan maut, ia tetap bersyukur dan bersukacita. Paulus telah mengosongkan diri untuk hidup hanya bagi Allah di dalam Kristus Yesus, dengan selalu mengerjakan kehendak/rencana Tuhan lewat hidupnya. 

Tuhan akan memampukan kita untuk selalu dapat berjalan di jalan-jalan iman yang berkemenangan ketika kita terus berfokus hanya kepada firman-Nya. Saya berdoa, biarlah setiap kita sungguh-sungguh hidup hanya pada takaran iman yang Tuhan sudah tetapkan atas kita.

Similar Posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *