Refleksi Diri saat Bersaat Teduh
Saya mendapatkan sebuah artikel yang menggambarkan bagaimana para pengikut John Wesley mengevaluasi kondisi hati mereka sehingga terus mengalir dinamika dan manifestasi roh seorang revivalist dan reformer.
Sebagai catatan, melalui pelayanan John Wesley ada terlahir suatu kegerakan rohani besar yang akhirnya dikenal sebagai ‘Kaum Methodis’.
Berikut adalah beberapa pertanyaan yang John Wesley dan para pengikutnya selalu ajukan pada diri mereka sendiri ketika melakukan saat teduh:
- Apakah secara sadar atau tanpa sadar, saya sedang terus menciptakan suatu impresi bahwa saya lebih baik dari keberadaan saya yang sesungguhnya? Dengan kata lain, saya hidup sebagai seorang yang munafik?
- Apakah saya selalu bertindak jujur dalam perkataan dan tindakan? Atau saya sering bertindak melebih-lebihkan saat berkata-kata?
- Apakah saya bertindak ‘membocorkan’ cerita, kondisi hidup atau peristiwa-peristiwa tertentu dari hidup seseorang yang sudah meminta saya untuk menjaga kerahasiaannya?
- Apakah saya seseorang yang bisa dipercaya?
- Apakah saya diperbudak oleh baju-baju atau penampilan luar, pertemanan, pekerjaan atau kebiasaan-kebiasaan tertentu?
- Apakah saya merupakan seseorang yang dikuasai oleh kesadaran akan keberadaan saya yang masih belum sempurna? Dikendalikan oleh rasa mengasihani diri sendiri? Digerakkan oleh pembenaran diri sendiri?
- Apakah Alkitab masih hidup di dalam diri saya pada hari ini?
- Apakah setiap hari saya memberi waktu atau kesempatan untuk ayat-ayat Alkitab berbicara ke dalam hidup saya?
- Apakah saya menikmati kehidupan doa saya?
- Kapan terakhir kali saya berbicara atau membagikan iman saya kepada orang lain?
- Apakah saya berdoa atau meminta restu Tuhan atas setiap pengeluaran dan pemakaian uang yang saya lakukan?
- Apakah saya tidur tepat waktu, dan bangun pagi juga tepat waktu?
- Adakah area-area hidup saya yang masih belum taat pada firman atau arahan-Nya?
- Apakah saya masih terus melakukan sesuatu yang sebetulnya mengganggu hati nurani saya?
- Adakah area-area hidup saya yang masih mengalami kekalahan?
- Apakah saya masih memiliki adanya iri hati, ketidakmurnian, kritik atau rasa tidak puas, mudah terganggu dan merasa iritasi, mudah tersinggung, kurang bisa dipercaya dalam hidup saya?
- Bagaimana saya mempergunakan waktu luang yang saya miliki?
- Apakah saya sombong?
- Adakah orang-orang yang saya tidak sukai, takuti, tolak, kritik, abaikan, benci? Jika ada, apakah sikap atau tindakan saya?
- Apakah saya sering mengomel atau mengeluh?
- Apakah keberadaan Kristus sudah menjadi nyata bagi saya?
- Apakah keberadaan Kristus di dalam saya sudah menjadi nyata bagi orang-orang lain yang berinteraksi dengan diri saya?
Lakukan pengevaluasian diri dengan menggunakan pertanyaan-pertanyaan di atas dan pastikan hidup kita selalu memperkenan hati Tuhan.
Ps. Steven Agustinus