16 Januari 2023
Dalam kehidupan kristen yang sejati, setiap orang yang sudah dilahirkan kembali, di dalam hidupnya ada terdapat jenis kehidupan yang sifatnya ilahi (Zoe).
Yohanes 10:10 (TB) … Aku datang, supaya mereka mempunyai hidup, dan mempunyainya dalam segala kelimpahan.
Kehidupan ilahi tersebut diperoleh melalui karya Roh dan firman yang terjadi dalam diri orang yang bersangkutan.
1 Petrus 1:23 (FAYH) SAUDARA MEMILIKI HIDUP BARU, dan hidup itu bukan pemberian orang tua, karena hidup yang diberikan oleh mereka akan lenyap. HIDUP YANG BARU INI KEKAL, KARENA BERASAL DARI KRISTUS, Firman Allah yang abadi kepada manusia.
Adanya kehidupan ilahi dalam hidup seseorang, secara otomatis akan menggerakkan orang yang bersangkutan untuk mulai mencari kebenaran firman secara lebih mendalam. Sama seperti bayi yang baru lahir (bayi yang sehat) secara natural, otomatis akan menyusu kepada ibunya.
1 Petrus 2:2-3 (TB) Dan jadilah sama seperti bayi yang baru lahir, yang selalu ingin akan air susu yang murni dan yang rohani, supaya olehnya kamu bertumbuh dan beroleh keselamatan,
jika kamu benar-benar telah mengecap kebaikan Tuhan.
Pada awalnya, dorongan yang seseorang rasakan dalam mencari firman, seringkali masih berkisar pada:
1) Hal-hal yang manis dan menyenangkan dirinya – Mazmur 19:8-10, 81:16, 119:103-104
2) Janji-janji Tuhan tentang masa depannya pribadi – Keluaran 33:1-3, Ulangan 11:24-25
Biasanya tanpa mengindahkan perintah atau syarat dari Tuhan seperti yang ditulis dalam kitab Ulangan 11:22. Inilah prinsip-prinsip kebenaran firman yang disebut sebagai ‘Susu’.
Paulus menyebut jenis firman yang disebut sebagai ‘Susu’ dengan kata Yunani: Gala, yakni suatu kiasan yang menyatakan tentang kebenaran-kebenaran firman yang ‘tidak terlalu sulit’ atau tidak terlalu banyak tuntutan.
Catatan di dalam kitab 1 Petrus 2:1-2, menegaskan bahwa ‘hasrat seseorang terhadap firman’ dapat menjadi ‘rusak’ kala orang yang bersangkutan terus membiarkan emosi negatif dan ganjalan terhadap orang lain tetap ada dalam hidupnya!
1 Petrus 2:1-2 (FAYH) KARENA itu, buanglah segala perasaan benci. Jangan hanya berpura-pura baik! Hentikanlah ketidakjujuran dan kedengkian serta kebiasaan mempercakapkan keburukan orang lain. Jika Saudara sudah merasakan kebaikan Tuhan, jadilah seperti bayi yang mengingini susu murni, dan dalam Tuhan tumbuhlah menjadi kuat.
Seharusnya ‘firman susu’ akan membawa kita bertumbuh, menjadi kuat dan menikmati pemulihan hidup yang seutuhnya. Tapi konflik batin yang tidak ditanggulangi secara tuntas akan ‘merusak’ dampak atau pengaruh ilahi yang seharusnya dialami oleh seseorang yang mengonsumsi ‘firman susu’.
Jadi pastikanlah untuk engkau selalu menjagai hatimu dengan segala kewaspadaan. Pastikan hatimu tetap tahir dari berbagai bentuk konflik batin maupun ganjalan terhadap siapa pun juga. Nikmatilah terjadinya pertumbuhan rohani yang membawamu jadi semkain kuat di dalam Tuhan. Bahkan lewat firman susu itu hidupmu dibuat menjadi utuh di dalam hadirat-Nya.
Ps. Steven Agustinus
Dapatkan renungan harian Ps. Steven Agustinus melalui Whatsapp, dengan mengetik:
Nama, Kota, No Whatsapp
Kirim ke nomor 0888-6132-106 (WA)