KEDAMAIAN yang MEMERINTAH

Ada suara yang berseru-seru: “Persiapkanlah di padang gurun jalan untuk TUHAN, luruskanlah di padang belantara jalan raya bagi Allah kita! Setiap lembah harus ditutup, dan setiap gunung dan bukit diratakan; tanah yang berbukit-bukit harus menjadi tanah yang rata, dan tanah yang berlekuk-lekuk menjadi dataran; maka kemuliaan TUHAN akan dinyatakan dan seluruh umat manusia akan melihatnya bersama-sama; sungguh, TUHAN sendiri telah mengatakannya.”

Lebih lanjut ketika saya mendoakan ayat di atas, saya mendapati padang gurun yang kering mengalami perubahan yang drastis dan dramatis oleh kuasa dari tempat maha tinggi, padang gurun yang ada menjadi PANGKALAN MILITER KERAJAAN SURGA.

Saya melihat, tempat tersebut menjadi penuh aktivitas dari para malaikat perang! Lalu di sisi lainnya lagi, ada orang – orang percaya yang dilatih dan diperlengkapi untuk menjadi para prajurit perang yang tangguh. Ada mata air yang muncul menjadi sungai yang jernih, itu menjadi sumber penghidupan. Segera saya melihat ada banyak orang yang berbondong – bondong datang memohon perlindungan.

Cuaca di tempat tersebut sangatlah sejuk di siang hari dan memberikan kehangatan di malam hari. Pemeliharaan Tuhan sungguh nyata di tempat tersebut, makanan tidak pernah habis. Bahkan muncul berbagai pohon buah – buahan dengan sendirinya tanpa ada yang menanam (kebutuhan sehari – hari tidak lagi jadi pergumulan). Saya merasa ini adalah pangkalan militer yang sangat surgawi di mana Tuhan memerintah sebagai Raja damai. Tidak ada nuansa ketegangan di dalamnya, melainkan kedamaian yang melampaui segala akal.

Lebih lanjut Roh Kudus menegaskan: “Aku akan mengubah kondisi suasana hati dari orang percaya, yang tadinya kering menjadi tempat iblis memanifestasikan dirinya, menjadi tempat yang penuh dengan sungai kehidupan di mana Tuhan damai sejahtera itu ada di dalamnya.”

Kemudian ayat – ayat di bawah ini bermunculan di dalam batin saya:

“Apabila roh jahat keluar dari manusia, ia pun mengembara ke tempat-tempat yang tandus mencari perhentian. Tetapi ia tidak mendapatnya.

4 (46-5) Kota Allah, kediaman Yang Mahatinggi, disukakan oleh aliran-aliran sebuah sungai.
5 (46-6) Allah ada di dalamnya, kota itu tidak akan goncang; Allah akan menolongnya menjelang pagi.
6 (46-7) Bangsa-bangsa ribut, kerajaan-kerajaan goncang, Ia memperdengarkan suara-Nya, dan bumi pun hancur.
7 (46-8) TUHAN semesta alam menyertai kita, kota benteng kita ialah Allah Yakub. Sela

Sebab TUHAN menghibur Sion, menghibur segala reruntuhannya; Ia membuat padang gurunnya seperti taman Eden dan padang belantaranya seperti taman TUHAN. Di situ terdapat kegirangan dan sukacita, nyanyian syukur dan lagu yang nyaring.

Inilah yang dimaksud dengan KEDAMAIAN YANG MEMERINTAH. Pemahaman kedamaian selama ini sifatnya tenang, padahal bersifat AGRESIF. Selama ini kita pikir kedamaian sifatnya defensif, tidak, melainkan menyerang!

Saya merasa, kita akan menghadapi apa pun juga dengan seyum, ketenangan, kedamaian, bahkan dengan tarian sukacita! Itu adalah karakteristik dari keberadaan diri kita yang dahulunya adalah tempat tandus (tempat iblis bercokol), yang sekarang adalah KEMAH ALLAH, tempat Tuhan memerintah! Dari dalam batin kita akan terpancar aliran sukacita yang akan menjamah hidup banyak orang dan mempertemukan mereka dengan keberadaan Tuhan! Amin!

Ps. Steven Agustinus

Similar Posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *