YESUS SANG RAJA DAMAI
Kata “Raja Damai” terus berbicara dan bergelora dalam batin saya. Lalu Roh Kudus membawa saya mengingat momen – momen ‘krusial’ (bahaya maut) yang pernah dialami oleh Yesus.
BERJALAN DI ATAS AIR DAN BADAI YANG BERGELORA
Semua kita mengetahui kisah ini, tetapi jarang yang mau mengalami hal yang sama. Padahal kita membutuhkan sikap dan respon yang tepat seperti Yesus. Gelombang dan badai dari hal eksternal memang tidak bisa ‘ditebak’, kapan saja bisa datang dan pergi. Masalahnya emosi kita seringkali jadi terombang ambing oleh situasi, keadaan, juga emosi orang lain.
Ini waktunya kita menyadari jati diri kita di dalam Kristus, bahwa kita adalah anak dari Sang Raja Damai! Kedamaian adalah otoritas pemerintahan tertinggi. Itu adalah senjata untuk menaklukkan segala sesuatunya. Jadi tetaplah tinggal di dalam kedamaian atau jati diri kita di dalam Dia, bahwa kita adalah anak dari Sang Raja Damai!
Gunakan mulut kita untuk membongkar cetakan dunia dalam meresponi segala sesuatu dengan kepanikan, kemarahan ataupun kekecewaan. Bongkar hal tersebut dengan kesadaran penuh bahwa kita adalah anak dari Sang Raja Damai. Yang dapat meresponi segala sesuatu dengan tenang dan berkata – berkata dalam otoritas!
SANG RAJA DAMAI DI HADAPAN PILATUS
Elegan! Itulah kata yang muncul ketika saya membaca kisah tersebut. Begitulah cara dan ketenangan Sang Raja Damai meresponi penguasa dunia ini yang ada di bawah otoritas-Nya.
Manifestasi konkrit dari anak – anak Allah adalah MEMBAWA DAMAI! Itu adalah KARAKTERISTIK PEMERINTAHAN KERAJAAN SURGA! Kedamaian bukanlah tindakan pasif, melainkan senjata yang agresif menelan maut dalam kemenangan. Oleh karena itu, pastikan aliran air hidup terpancar dengan deras dari dalam batin kita. Itulah kekuatan dari kedamaian yang akan menjamah hidup banyak orang!
SAAT RUSUH BANGSA – BANGSA!
Tuhan tetap tenang dan semua ada dalam kendali-Nya. Ia tidak pernah kaget, takut, apalagi khawatir, sebab Ia adalah Raja Damai. Ia menunjukkan keberadaan-Nya jauh melampaui segala nama yang dapat disebut. Ia bahkan tertawa melihat itu semua!
Mintalah kepada-Ku, maka bangsa-bangsa akan Kuberikan kepadamu menjadi milik pusakamu, dan ujung bumi menjadi kepunyaanmu.
Sekian waktu lamanya kita bergumul tentang kedamaian di dalam hati, seolah itu tidak bisa tinggal tetap, datang dan pergi. Tapi jika kita menyadari bahwa itu adalah JATI DIRI KITA SEBAGAI ANAK SANG RAJA DAMAI (firman menjadi daging), maka damai sejahtera itu akan memerintah dalam batin kita.