Kualitas Hati yang Memikat Perhatian Tuhan

Samuel yang muda itu menjadi pelayan TUHAN di bawah pengawasan Eli. Pada masa itu firman TUHAN jarang; penglihatan-penglihatanpun tidak sering. Pada suatu hari Eli, yang matanya mulai kabur dan tidak dapat melihat dengan baik, sedang berbaring di tempat tidurnya. Lampu rumah Allah belum lagi padam. Samuel telah tidur di dalam bait suci TUHAN, tempat tabut Allah.

Samuel adalah seorang anak muda yang memiliki kualitas hati yang sangat spesial, yang bahkan “memikat” hati Tuhan. Pada jaman Samuel, suara Tuhan sudah sangat jarang diperdengarkan, tapi khusus buat Samuel, Tuhan bahkan berbicara pribadi memanggil namanya.

Apa sebenarnya kualitas hati dari Samuel yang bikin Tuhan tertarik dan datang dalam hidupnya?

Alkitab menulis bahwa Samuel “menjadi pelayan Tuhan” (hebrew: Sharath) yang punya arti sebuah pekerjaan yang tidak butuh skill atau kemampuan apapun, dibayar dengan harga yang paling murah, dan seringkali membosankan dan tidak menarik.

Sikap hati yang hanya mau melayani tuannya, yang walaupun tidak butuh skill apa pun, tapi dilakukan dengan hati yang tulus dan taat. Sikap hati inilah yang menarik perhatian Tuhan. Dari kualitas hati Samuel ini kita bisa belajar beberapa hal :

Hati yang menyembah

Bagi sebagian orang, berdiam diri dan menyembah Tuhan adalah pekerjaan yang membosankan, nggak menarik sama sekali. Tapi justru hati yang menyembah adalah “pintu masuk” ke dalam hati Tuhan sendiri.

Ketika kita sedang menyembah, pastikan setiap lirik lagu, melodi ataupun kata pujian yang naikkan bisa mengekspresikan ungkapan kerinduan hati kita yang ingin melekat dan menyatu dengan keberadaan-Nya.

Saat kita datang ke hadirat Tuhan dengan ketulusan hati dan kerinduan hati hanya ingin menyembah Dia, maka kita sedang membangun sebuah jalur langsung ke hadirat Tuhan, dan Roh Kudus akan menuntun kita ke dalam persekutuan yang lebih dalam lagi dengan Bapa Sorgawi. Tuhan akan mencurahkan isi hati-Nya, menyatakan berbagai Firman dan janjiNya kepada kita.

Menanti-nantikan Tuhan

Saat ada dalam penyembahan, kita bisa mengungkapkan isi hati dan keberadaan kita pada Tuhan, dan menunggu Tuhan menjawab dan memberikan firman-Nya pada kita.

Nggak perlu pengen buru-buru cepet selesai saat menyembah, tapi nantikanlah Tuhan ber-Firman!

Fokus dalam melakukan perintah Tuhan

Saat mata hati kita fokus tertuju hanya kepada Tuhan, maka hidup kita pasti akan harmoni dengan kehendak-Nya.

Gaya hidup, dasar keyakinan, dan sikap hati kita pasti akan kita selaraskan dengan Firman, dan kita nggak akan lagi bisa ditipu dan di-“distract” oleh Iblis oleh berbagai tipu daya dan intimidasinya.

Tuhan akan membawa kehidupan sehari-hari kita untuk tidak lagi dijalani secara biasa-biasa saja, Dia akan memproses dan menata ulang hidup kita lewat pekerjaan firman dan Roh-Nya. Dengan demikian, kita akan menganggap normal berbagai peristiwa supranatural yang akan sering terjadi dalam kehidupan sehari-hari kita. Karena akan selalu ada intervensi dan campur tangan Tuhan dalam kehidupan sehari-hari yang memposisikan kita selalu disertai dan diberkati oleh-Nya.

Similar Posts

2 Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *