YESUS SANG RAJA DAMAI

Sebab seorang anak telah lahir untuk kita, seorang putera telah diberikan untuk kita; lambang pemerintahan ada di atas bahunya, dan namanya disebutkan orang: Penasihat Ajaib, Allah yang Perkasa, Bapa yang Kekal, Raja Damai.

Kata “Raja Damai” terus berbicara dan bergelora dalam batin saya. Lalu Roh Kudus membawa saya mengingat momen – momen ‘krusial’ (bahaya maut) yang pernah dialami oleh Yesus.

BERJALAN DI ATAS AIR DAN BADAI YANG BERGELORA

Semua kita mengetahui kisah ini, tetapi jarang yang mau mengalami hal yang sama. Padahal kita membutuhkan sikap dan respon yang tepat seperti Yesus. Gelombang dan badai dari hal eksternal memang tidak bisa ‘ditebak’, kapan saja bisa datang dan pergi. Masalahnya emosi kita seringkali jadi terombang ambing oleh situasi, keadaan, juga emosi orang lain.

Ini waktunya kita menyadari jati diri kita di dalam Kristus, bahwa kita adalah anak dari Sang Raja Damai! Kedamaian adalah otoritas pemerintahan tertinggi. Itu adalah senjata untuk menaklukkan segala sesuatunya. Jadi tetaplah tinggal di dalam kedamaian atau jati diri kita di dalam Dia, bahwa kita adalah anak dari Sang Raja Damai!

Gunakan mulut kita untuk membongkar cetakan dunia dalam meresponi segala sesuatu dengan kepanikan, kemarahan ataupun kekecewaan. Bongkar hal tersebut dengan kesadaran penuh bahwa kita adalah anak dari Sang Raja Damai. Yang dapat meresponi segala sesuatu dengan tenang dan berkata – berkata dalam otoritas!

SANG RAJA DAMAI DI HADAPAN PILATUS

Elegan! Itulah kata yang muncul ketika saya membaca kisah tersebut. Begitulah cara dan ketenangan Sang Raja Damai meresponi penguasa dunia ini yang ada di bawah otoritas-Nya.

Maka kembalilah Pilatus ke dalam gedung pengadilan, lalu memanggil Yesus dan bertanya kepada-Nya: “Engkau inikah raja orang Yahudi?” Jawab Yesus: “Apakah engkau katakan hal itu dari hatimu sendiri, atau adakah orang lain yang mengatakannya kepadamu tentang Aku?” Kata Pilatus: “Apakah aku seorang Yahudi? Bangsa-Mu sendiri dan imam-imam kepala yang telah menyerahkan Engkau kepadaku; apakah yang telah Engkau perbuat?” Jawab Yesus: “Kerajaan-Ku bukan dari dunia ini; jika Kerajaan-Ku dari dunia ini, pasti hamba-hamba-Ku telah melawan, supaya Aku jangan diserahkan kepada orang Yahudi, akan tetapi Kerajaan-Ku bukan dari sini.” Maka kata Pilatus kepada-Nya: “Jadi Engkau adalah raja?” Jawab Yesus: “Engkau mengatakan, bahwa Aku adalah raja. Untuk itulah Aku lahir dan untuk itulah Aku datang ke dalam dunia ini, supaya Aku memberi kesaksian tentang kebenaran; setiap orang yang berasal dari kebenaran mendengarkan suara-Ku.”

Hati raja seperti batang air di dalam tangan TUHAN, dialirkan-Nya ke mana Ia ingini.

Manifestasi konkrit dari anak – anak Allah adalah MEMBAWA DAMAI! Itu adalah KARAKTERISTIK PEMERINTAHAN KERAJAAN SURGA! Kedamaian bukanlah tindakan pasif, melainkan senjata yang agresif menelan maut dalam kemenangan. Oleh karena itu, pastikan aliran air hidup terpancar dengan deras dari dalam batin kita. Itulah kekuatan dari kedamaian yang akan menjamah hidup banyak orang!

SAAT RUSUH BANGSA – BANGSA!

Tuhan tetap tenang dan semua ada dalam kendali-Nya. Ia tidak pernah kaget, takut, apalagi khawatir, sebab Ia adalah Raja Damai. Ia menunjukkan keberadaan-Nya jauh melampaui segala nama yang dapat disebut. Ia bahkan tertawa melihat itu semua!

Mengapa rusuh bangsa-bangsa, mengapa suku-suku bangsa mereka-reka perkara yang sia-sia? Raja-raja dunia bersiap-siap dan para pembesar bermufakat bersama-sama melawan TUHAN dan yang diurapi-Nya: “Marilah kita memutuskan belenggu-belenggu mereka dan membuang tali-tali mereka dari pada kita!” Dia, yang bersemayam di sorga, tertawa; Tuhan mengolok-olok mereka. Maka berkatalah Ia kepada mereka dalam murka-Nya dan mengejutkan mereka dalam kehangatan amarah-Nya: “Akulah yang telah melantik raja-Ku di Sion, gunung-Ku yang kudus!” Aku mau menceritakan tentang ketetapan TUHAN; Ia berkata kepadaku: “Anak-Ku engkau! Engkau telah Kuperanakkan pada hari ini.

Mintalah kepada-Ku, maka bangsa-bangsa akan Kuberikan kepadamu menjadi milik pusakamu, dan ujung bumi menjadi kepunyaanmu.

Sekian waktu lamanya kita bergumul tentang kedamaian di dalam hati, seolah itu tidak bisa tinggal tetap, datang dan pergi. Tapi jika kita menyadari bahwa itu adalah JATI DIRI KITA SEBAGAI ANAK SANG RAJA DAMAI (firman menjadi daging), maka damai sejahtera itu akan memerintah dalam batin kita.

Hendaklah damai sejahtera Kristus memerintah dalam hatimu, karena untuk itulah kamu telah dipanggil menjadi satu tubuh. Dan bersyukurlah.

Semoga Allah, sumber damai sejahtera, segera akan menghancurkan Iblis di bawah kakimu. Kasih karunia Yesus, Tuhan kita, menyertai kamu!

Ps. Steven Agustinus

Similar Posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *