26 Januari 2023
Betapa penting untuk kita bisa memahami sikap dan cara kita mendengar Firman Tuhan, khususnya pada hari Minggu saat kita beribadah di dalam gereja yang terbangun seturut dengan pola ilahi. Di mana sang penyampai Firman menyampaikan apa yang menjadi isi hati Tuhan yang bersifat korporat. Di dalamnya terdapat tujuan bersama, arahan bersama, dan pekerjaan bersama yang mesti kita lakukan secara bersama untuk menggenapi rencana Tuhan.
Permasalahannya yang selama ini terjadi adalah para pendengar Firman datang ke dalam ibadah dengan sikap individualistis. Mereka hanya berpikir bagaimana caranya diberkati dan menjalankan agenda pribadi secara sukses. Mereka beranggapan bahwa Tuhan punya rencana pribadi untuk kesuksesannya sendiri. Seringkali hal itu selalu berkaitan dengan berkat, uang, juga kesuksesan dalam pekerjaan yang membuat hidup menjadi lebih baik. Itulah yang menjadi target yang dikejar oleh kehidupan banyak orang.
Firman Tuhan menegaskan kepada kita, agar kita segera mengalami pembaharuan akal budi dari cetakan dunia yang bersifat individualistis, dan segera mengambil sikap untuk meleburkan diri dalam agenda korporat sebagai satu tubuh Kristus yang sudah dipersembahkan untuk menyelesaikan kehendak Bapa! Itulah kehidupan sehari – hari yang mesti kita jalani, dan kehidupan itu adalah IBADAH SEJATI kita di hadapan Tuhan (Roma 12).
Oleh karena itu, kita membutuhkan sikap hati dan pemikiran yang akurat ketika ada dalam satu gereja lokal yang terbangun seturut dengan pola surga.
Bagaimana sikap hati tersebut :
1. Datanglah dengan kehausan dan kelaparan akan Firman Tuhan.
Dengan suatu tekad dan kesadaran bahwa yang kita butuhkan adalah Firman dan realita Tuhan. Itulah sikap yang akan membuat terjadinya aktivasi pekerjaan Roh dan Firman yang akan membersihkan hati kita dari segala pencemaran atau cetakan dunia, sehingga kita dapat melihat dan memahami Firman dari sudut pandang Tuhan secara korporat (Matius 5:8, 1 Yohanes 3:2).
Jangan ragu untuk meminta kepada Roh Kudus, hati yang tahir dan bersih dari segala bentuk agenda pribadi. Tidak peduli sehebat apa pun diri kita, jika kita bergerak secara individualistis, artinya kita bukan bagian dari tubuh Kristus!
Awalnya saya berpikir, orang – orang yang terus bergerak secara individualistis tetaplah bagian dari tubuh Kristus, ibarat kata ada ‘daging tumbuh’. Contoh penyakit adalah sel tumor yang berada dalam tubuh. Itu merupakan bagian dari sel tubuh. Tapi belakangan hal itu dikoreksi oleh Roh Kudus, Ia memberikan saya ilustrasi seperti ini: orang yang terus menjaga dirinya tetap sehat, dengan cara makan makanan yang sehat, berolahraga, dan hati selalu gembira tanpa konflik, dapat dipastikan seluruh tubuhnya pun akan menjadi sehat! Tidak ada penyakit kronis yang bisa ada dan bertumbuh dalam dirinya.
Itulah keberadaan Kristus yang termanifestasi lewat seorang bapa rohani yang terus membangun atau mengonsumsi pekerjaan Firman dan Roh, serta dengan aktif menyelesaikan kehendak Tuhan: SEHAT!!
Jadi jika sampai di dalam satu gereja lokal tersebut ada orang – orang yang masih terus sibuk menyelesaikan agenda pribadi, dengan berat hati saya harus berkata bahwa mereka bukan bagian dari TUBUH KORPORAT!
Message ini masih akan berlanjut lagi besok.
Ps. Steven Agustinus
amin