Menikmati waktu bersama BAPA

Saat saya belajar untuk senantiasa menanti – nantikan Tuhan dengan aktif, maka saya mendapati ‘proses’ tersebut semakin ‘menyenangkan hati’. Roh Kudus membawa ke dalam dimensi pengenalan akan Bapa. Tiba – tiba saja saya seperti merasa kehadiran Bapa yang seolah mengajak ‘bermain’ anaknya dengan ‘menyembunyikan diri’. Mungkin hal ini terdengar aneh bagi sebagian orang, tapi begitulah salah satu sifat Bapa di surga yang memang sangat menyenangkan.

Saya belajar sesuatu dari pemahaman ini, bahwa hadirat-Nya jugalah tempat yang begitu menyenangkan. Kita bisa tertawa sukacita di dalam usaha kita untuk berjumpa dengan keberadaan Tuhan dan realita-Nya.

Dalam pertumbuhan keberadaan kita sebagai orang percaya, kita membutuhkan pengenalan akan Bapa di surga. Ia bukan sosok yang menyeramkan atau menakutkan, melainkan sangat menyenangkan. Tapi bukan berarti Ia bisa dipermainkan, Ia tidak membiarkan diri-Nya dipermainkan. Ia akan memperlakukan anak-Nya seturut dengan kecenderungan hati yang anak-Nya miliki.

TUHAN memperlakukan aku sesuai dengan kebenaranku; Ia membalas kepadaku sesuai dengan kesucian tanganku, sebab aku tetap mengikuti jalan TUHAN dan tidak menjauhkan diri dari Allahku sebagai orang fasik. Sebab segala hukum-Nya kuperhatikan, dan dari ketetapan-Nya aku tidak menyimpang; aku berlaku tidak bercela kepada-Nya dan menjaga diri terhadap kesalahan. Karena itu TUHAN membalas kepadaku sesuai dengan kebenaranku, sesuai dengan kesucianku di depan mata-Nya. Terhadap orang yang setia Engkau berlaku setia, terhadap orang yang tidak bercela Engkau berlaku tidak bercela, terhadap orang yang suci Engkau berlaku suci, tetapi terhadap orang yang bengkok Engkau berlaku belat-belit.

Saya jadi paham bahwa penting sekali hari – hari ini kita memberi waktu untuk berlama – lama dalam realita Tuhan. Itulah momen kesukaan Tuhan. Jangan menyerah dengan kondisi kita ketika bangun di pagi hari. Teruslah mendesak dalam hadirat-Nya, fokuskan pikiran kita, segera berdiri dari tempat tidur, dan tunjukkan ekspresi kerinduan untuk berjumpa dengan Dia.

Mungkin butuh waktu bermenit – menit untuk bisa alami cengkeraman realita Bapa, namun tetaplah bertahan. Sebab dengan mendadak Bapa akan memeluk kita dengan erat dan di momen itulah kita akan dikuatkan, disegarkan dan dibangkitkan. Hanya dengan jamahan dan pelukan dari Bapa, hidup kita akan alami perubahan.

Sudah menjadi keinginan Bapa untuk tinggal bersama di dalam diri kita. Bagian kita hanya mencintai Firman-Nya dan mengikuti dorongan Roh Kudus. Seketika kita akan alami kepenuhan realita Bapa menjamah dan tinggal di dalam batin kita.

Jawab Yesus: “Jika seorang mengasihi Aku, ia akan menuruti firman-Ku dan Bapa-Ku akan mengasihi dia dan Kami akan datang kepadanya dan diam bersama-sama dengan dia.

Itulah kemuliaan kita sebagai anak Allah, yaitu realita Bapa yang nyata atas kita. Kondisi ini akan membuat kita memanifestasikan kasih Bapa yang memulihkan banyak orang dalam hidup sehari – hari.

Berbahagialah orang yang membawa damai, karena mereka akan disebut anak-anak Allah.

Ps. Steven Agustinus

Similar Posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *