Jati Diri seorang REVIVALIST!

Ketika Bapa mencurahkan penyingkapan firman dan Roh ke dalam hidup orang-orang percaya untuk menjadikan mereka sebagai para revivalist di akhir zaman ini, secara spesifik Bapa menargetkan:

1. Membangun jati diri kita di dalam Kristus

Menjadi seorang Revivalist pastinya akan menghadapi ada banyak perbedaan dan pertentangan dalam berbagai aspek fondasional dibandingkan dengan pola hidup sehari-hari yang dari dunia ini. Beberapa di antaranya adalah aspek nilai hidup dan mentalitas.

Sebagai seorang Revivalist, otomatis hidup kita dibangun oleh Tuhan untuk merepresentasikan kehidupan Kerajaan Sorga. Kita tidak hidup dalam ketergantungan terhadap Mamon. Namun kita hidup dalam sistem ekonomi kerajaan yang sudah di-setting oleh Bapa sendiri!

Tanpa kita betul-betul memahami tentang keberadaan kita di dalam Kristus, kita akan cenderung sering khawatir, cemas ataupun takut saat berurusan dengan kebutuhan hidup sehari-hari. Padahal Alkitab jelas menuliskan bahwa keberadaan kita sudah dilahirkan kembali sebagai ciptaan baru, bahkan menyandang gelar sebagai anak Allah sendiri!

Sang Pencipta langit dan bumi itu pun telah memposisikan diri-Nya menjadi seorang Bapa yang terbaik! Jadi saat Dia mengetahui semua kebutuhan kita, Dia secara otomatis sudah menyediakan semua yang menjadi kebutuhan kita (Matius 6:19-34).

Pola dunia ini akan terus menekan dan memaksa semua orang untuk hidup dalam ketergantungan pada Mamon. Sedangkan sebagai seorang Revivalist, Roh Kudus membawa kita untuk hidup dalam kemerdekaan dari tekanan Mamon!

Roh membawa kita untuk mengutamakan kepentingan atau agenda Kerajaan lebih dari sekadar bergumul atau bekerja bagi kebutuhan sehari-hari. Semua kebutuhan kita sudah dicukupkan oleh Bapa sendiri karena kita adalah anak-anak-Nya dan kita memutuskan untuk ‘bekerja hanya bagi Dia dan kepentingan Kerajaan Sorga di bumi ini’ (Matius 6:33).

Kehidupan seorang Revivalist dibangun dengan kuasa firman dan Roh. Dibawa untuk memiliki dimensi keterhubungan dengan Bapa dan realita Kerajaan-Nya sehingga tidak terjebak dengan iming-iming kemuliaan yang ditawarkan oleh dunia ini. Mereka telah ‘melihat’ realita kemuliaan Kerajaan sehingga memutuskan untuk ‘mengejarnya’ sampai mereka betul-betul ‘memilikinya’ (Matius 13:12, 19:14).

Kita sedang membahas tentang pekerjaan firman dan Roh yang terus membangun jati diri kita di dalam Kristus

Yesaya 40:3-4 (TB) Ada suara yang berseru-seru: “Persiapkanlah di padang gurun jalan untuk TUHAN, luruskanlah di padang belantara jalan raya bagi Allah kita! Setiap lembah harus ditutup, dan setiap gunung dan bukit diratakan; tanah yang berbukit-bukit harus menjadi tanah yang rata, dan tanah yang berlekuk-lekuk menjadi dataran;

Ketika dengan tekun kita mendoakan ayat-ayat firman yang sedang Roh Kudus perkatakan untuk musim rohani sekarang ini, kita akan mendapati bagaimana realita Tuhan jadi sangat nyata. Ada akses rohani yang selama ini masih ‘tertutup’ bagi kita, karena ‘datangnya firman’ jadi ‘terbuka’ untuk bisa kita akses!

Ayat firman di atas menegaskan bahwa dalam perjalanan hidup kita sehari-hari yang seperti ada di padang gurun ataupun seperti di padang belantara, jauh dari kehidupan dan kesukaan. Karena padang gurun selalu menggambarkan kehidupan yang keras, kering dan penuh pergumulan, dengan cara yang tidak terduga, akan mengalami adanya lawatan Tuhan!

Akan terjadi pekerjaan firman dan Roh secara sedemikian rupa dalam kehidupan orang-orang percaya yang dengan tekun mendoakan ayat-ayat firman profetik! Bahkan dari nubuatan nabi Yesaya di atas, ditegaskan bahwa kehidupan masing-masing individu yang berbeda – ada yang sedang dikuasai kekecewaan, kegagalan, rasa pahit, penuh masalah atau pergumulan hidup, sakit penyakit dan lain sebagainya.

Atau ada juga yang sedang menikmati kehidupan yang limpah dan penuh kesukaan seperti ada di atas gunung. Mereka akan mengalami berbagai pekerjaan firman dan Roh, yang membuat kehidupan setiap orang percaya jadi ada dalam suatu standar yang sama ilahi – standar kehidupan yang memang ditetapkan oleh Bapa sendiri untuk dijalani oleh setiap orang percaya.

Hanya dengan mendoakan ayat-ayat profetik yang sedang Roh sampaikan kepada gereja-Nya, kita sebagai orang percaya akan mengalami terbukanya suatu akses rohani yang membuat pekerjaan tangan kedaulatan Tuhan jadi berlaku dalam kehidupan sehari-hari kita!

Percayalah, dengan cara yang ilahi dan penuh keajaiban yang tak terduga oleh akal manusiawi kita, Tuhan akan membukakan jalan bagi mereka yang sedang mengalami kebuntuan hidup. Tuhan akan memberi pengharapan baru bagi yang sedang berputus asa. Dia akan menguatkan dan menuntun mereka yang sudah lemah dan tawar hati. Dia akan menyembuhkan mereka yang sedang sakit-sakitan. Akan terjadi serentetan mukjizat dan keajaiban dalam kehidupan setiap orang percaya yang memberi diri untuk dibawa terhubung dengan dimensi firman profetik yang ada!

Saya yakin, berbagai pernyataan firman dan pekerjaan Roh Kudus yang terjadi dalam kehidupan orang-orang percaya akan membawa mereka jadi semakin teguh dengan keberadaan jati diri mereka di dalam Kristus. Ada posisi rohani yang selalu berkemenangan yang mereka nikmati dalam kehidupan sehari-hari mereka.

Mazmur 32:6-7 (TB) Sebab itu hendaklah setiap orang saleh berdoa kepada-Mu, selagi Engkau dapat ditemui; sesungguhnya pada waktu banjir besar terjadi, itu tidak melandanya. Engkaulah persembunyian bagiku, terhadap kesesakan Engkau menjaga aku, Engkau mengelilingi aku, sehingga aku luput dan bersorak.

2. Membawa kita untuk hidup mengosongkan diri seperti Kristus untuk dipenuhi dengan seluruh kepenuhan Ke-Allah-an.

Saya mendapati kehidupan yang dunia ini ajarkan adalah jenis kehidupan yang egois, penuh persaingan bahkan cenderung menjadi ‘kejam’ – rela mengorbankan orang-orang lain untuk kesuksesan pribadi kita! Namun sebagai seorang Revivalist, Tuhan justru mengajarkan kita untuk terus membangun hidup secara berbeda!

Filipi 2:5-8 (TB) Hendaklah kamu dalam hidupmu bersama, menaruh pikiran dan perasaan yang terdapat juga dalam Kristus Yesus, yang walaupun dalam rupa Allah, tidak menganggap kesetaraan dengan Allah itu sebagai milik yang harus dipertahankan, melainkan telah mengosongkan diri-Nya sendiri, dan mengambil rupa seorang hamba, dan menjadi sama dengan manusia. Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib.

Pekerjaan Firman dan Roh akan membangun kehidupan kita menjadi sosok pribadi:

a. Tidak memiliki attachment atau kebergantungan pada hal-hal lahiriah.

Roh Kudus akan menekankan bahwa semua yang ada dalam hidup kita, yang ‘kita miliki’, sesungguhnya adalah milik Tuhan atau pemberian dari Bapa sendiri yang Dia ‘pinjamkan’ untuk kita pergunakan menyelesaikan kehendak atau rencana-Nya. Jadi semua yang ada pada kita ‘hanyalah barang pinjaman’ yang ditujukan untuk membuat pekerjaan kita semakin efektif, bukan untuk kita akui dan pamerkan sebagai ‘milik kita’!

b. Mengalami kepenuhan Kristus!

Adalah kehendak Bapa untuk kita terus menyatukan hidup dengan jenis kehidupan yang dimiliki oleh Kristus sendiri! Bagaimana atau seperti apa sebetulnya jenis kehidupan yang Kristus miliki? Dia menyatakannya secara lugas di dalam kitab Yohanes 5:19.

Yohanes 5:19 (terj TSIE2.5) Untuk menjawab mereka yang marah kepada-Nya, Yesus berkata, “Apa yang Aku katakan ini memang benar: Aku— sebagai Anak dari Bapa-Ku, tidak bisa mengerjakan sesuatu atas kemauan-Ku sendiri, tetapi Aku melakukan apa yang Bapa-Ku sedang kerjakan. Apa yang Aku lihat Bapa-Ku lakukan, itu juga yang Aku lakukan.

Sebagai satu pribadi, Yesus juga memiliki kemauan-Nya sendiri, tapi Dia memutuskan untuk ‘menaruh’ kemauan pribadi yang Ia miliki di mezbah dan berketetapan untuk ‘mengambil’ apa yang Bapa-Nya inginkan untuk Ia jadikan sebagai keinginan hati-Nya! Yesus tidak mengejar puji-pujian yang sia-sia, Dia tetap menganggap orang lain lebih utama atau lebih penting dari diri-Nya sendiri. Dia memastikan hidup-Nya selalu menjadi berkat bagi orang lain dan merepresentasikan keberadaan Bapa secara akurat (Filipi 2:3-4).

Roh Kudus akan terus bekerja untuk membangun kehidupan sehari-hari kita jadi seperti yang Yesus miliki! Dia akan terus menanamkan prinsip-prinsip kebenaran yang mempengaruhi dan mengondisikan kita agar dengan penuh kesadaran, sukarela dan sukacita dalam melakukan tindakan pengosongan diri dari semua keinginan, rencana dan cita-cita yang kita miliki untuk diisi dengan keinginan, rencana dan agenda milik Bapa yang dinyatakan melalui Roh Kudus.

c. Hidup dalam ketaatan mutlak pada tuntunan atau arahan-Nya.

Akan ada beberapa arahan atau tuntunan Roh yang membuat kita ‘berhitung’. Karena sepertinya, tuntunan Roh tersebut mengondisikan kita untuk harus ‘menyerahkan semua yang sudah kita raih’ dan memulai lagi dari awal. Meskipun belum sampai ke arah menyerahkan nyawa demi menaati tuntunan Roh, tapi dibutuhkan ketetapan hati untuk kita bisa selalu taat pada arahan Roh!

Ketika kita memberi diri untuk sepenuhnya dibangun ulang oleh firman dan Roh-Nya, kita pun akan dibawa untuk menikmati realita kepenuhan Kristus dan memanifestasikan otoritas atau kuasa kerajaan dalam kehidupan sehari-hari kita (Efesus 1:17-23, Filipi 2:8-11).

3. Membawa kita hidup dalam keterhubungan dan kebergantungan yang sepenuhnya kepada Bapa, sama seperti Kristus sendiri.

Pekerjaan firman dan Roh dalam hidup orang percaya akan membukakan suatu ‘akses rahasia’ yang membawa orang yang bersangkutan jadi memiliki keterhubungan atau pengenalan akan Bapa dengan cara yang sangat spesial dan istimewa.

Bagi saya, jika seseorang masih harus meyakinkan dirinya tentang kebaikan dan kesetiaan Tuhan, artinya di dalam batinnya, masih ada sekelumit keraguan atau ketidakyakinan akan keberadaan Tuhan yang pasti akan bertindak dan menjawab doa-doanya. Biasanya orang-orang tersebut akan terus berusaha meyakinkan dirinya dengan harapan semua keraguan atau ketidakpastian yang masih ada dalam batinnya dapat ditanggulangi atau disingkirkan.

Bagi orang-orang yang sedang dibangun menjadi para revivalist, pekerjaan firman dan Roh akan membawanya makin mengenal pribadi Bapa secara mendalam sehingga ia tahu dengan pasti bahwa Bapa yang kita hampiri di dalam nama Yesus adalah Pribadi yang tidak akan pernah bisa mengingkari janji-Nya. Ia memiliki cukup kuasa untuk menggenapkan firman-Nya, tidak peduli semustahil apa pun kenyataan yang harus ditaklukkan. Semakin penggenapan firman terlihat sulit tergenapi menurut kacamata manusiawi kita, artinya semakin dahsyat mukjizat yang akan kita alami.

Roma 4:18-21 (TB) Sebab sekalipun tidak ada dasar untuk berharap, namun Abraham berharap juga dan percaya, bahwa ia akan menjadi bapa banyak bangsa, menurut yang telah difirmankan: “Demikianlah banyaknya nanti keturunanmu.” Imannya tidak menjadi lemah, walaupun ia mengetahui, bahwa tubuhnya sudah sangat lemah, karena usianya telah kira-kira seratus tahun, dan bahwa rahim Sara telah tertutup. Tetapi terhadap janji Allah ia tidak bimbang karena ketidakpercayaan, malah ia diperkuat dalam imannya dan ia memuliakan Allah, dengan penuh keyakinan, bahwa Allah berkuasa untuk melaksanakan apa yang telah Ia janjikan.

Roh dan firman akan membawa kita terus bertumbuh dalam pengenalan yang benar akan keberadaan Bapa secara pribadi. Akan tiba waktunya, kita mendemonstrasikan berbagai mukjizat dan keajaiban, bukan lagi dengan ‘iman yang besar’ (berbagai keajaiban yang terjadi dalam hidup kita bukan lagi dikarenakan faktor iman yang kita miliki), tapi didasarkan oleh ‘pengetahuan’ atas apa yang memang Bapa akan kerjakan dalam kehidupan orang-orang tertentu yang berinteraksi dengan hidup kita.

Bapa memang ingin untuk kita melakukan sesuatu yang pasti akan menghasilkan berbagai terobosan, kesembuhan, mukjizat dan keajaiban. Kita memperkatakan perkataan yang diajarkan oleh Roh Kudus sendiri karena kita mendengar Bapa berkata-kata di dalam batin kita.

Yohanes 5:19 (TB) Maka Yesus menjawab mereka, kata-Nya: “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya Anak tidak dapat mengerjakan sesuatu dari diri-Nya sendiri, jikalau tidak Ia melihat Bapa mengerjakannya; sebab apa yang dikerjakan Bapa, itu juga yang dikerjakan Anak.

Teruslah mendoakan, mengimajinasikan dan mendeklarasikan ayat-ayat firman yang secara profetik sedang terus Roh Kudus singkapkan di tengah-tengah kita. Itulah akses rahasia yang membuat kita selalu ada di ruang takhta – bersekutu secara erat dengan keberadaan Bapa.

Similar Posts

One Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *