KEBENARAN yang MEMERDEKAKAN
Dunia ini sedang terus mencetak kita untuk memiliki pemikiran yang salah ketika kita menghadapi situasi dan kondisi yang buruk. Kita jadi merasa bahwa Tuhan menjauh dan seolah seruan hati yang kita panjatkan tidak didengar oleh Tuhan. Pada kondisi inilah biasanya orang mulai merasa sendiri, mengasihani diri, dan akhirnya lelah serta frustasi. Jika kondisi ini terus dibiarkan, maka hidup kita akan semakin terpuruk. Dibutuhkan kebenaran firman yang dapat memerdekakan kita dari kondisi seperti itu.
Yohanes 8:32 (TB) dan kamu akan mengetahui kebenaran, dan kebenaran itu akan memerdekakan kamu.”
1. OLEH KORBAN DARAH KRISTUS KITA DILAYAKKAN MENGHAMPIRI TAKHTA KASIH KARUNIA TUHAN.
Ibrani 10:19-23 (TB) Jadi, saudara-saudara, oleh darah Yesus kita sekarang penuh keberanian dapat masuk ke dalam tempat kudus, karena Ia telah membuka jalan yang baru dan yang hidup bagi kita melalui tabir, yaitu diri-Nya sendiri, dan kita mempunyai seorang Imam Besar sebagai kepala Rumah Allah. Karena itu marilah kita menghadap Allah dengan hati yang tulus ikhlas dan keyakinan iman yang teguh, oleh karena hati kita telah dibersihkan dari hati nurani yang jahat dan tubuh kita telah dibasuh dengan air yang murni. Marilah kita teguh berpegang pada pengakuan tentang pengharapan kita, sebab Ia, yang menjanjikannya, setia.
Ibrani 4:14-16 (TB) Karena kita sekarang mempunyai Imam Besar Agung, yang telah melintasi semua langit, yaitu Yesus, Anak Allah, baiklah kita teguh berpegang pada pengakuan iman kita. Sebab Imam Besar yang kita punya, bukanlah imam besar yang tidak dapat turut merasakan kelemahan-kelemahan kita, sebaliknya sama dengan kita, Ia telah dicobai, hanya tidak berbuat dosa. Sebab itu marilah kita dengan penuh keberanian menghampiri takhta kasih karunia, supaya kita menerima rahmat dan menemukan kasih karunia untuk mendapat pertolongan kita pada waktunya.
2. INGATLAH, BERBAGAI MACAM PEMIKIRAN BURUK YANG MERAGUKAN TUHAN MERUPAKAN SUARA DARI IBLIS, ITU BUKAN SUARA KITA.
Itu adalah umpan iblis yang bertujuan menghancurkan diri kita. Singkirkan ‘jebakan’ tersebut! Peperangan kita bukanlah melawan darah dan daging, jadi pakai firman (berkata – kata) yang kita terima sebagai senjata perang sampai kita merasakan ada kelegaan dalam batin. Jangan anggap remeh suasana hati. Tiap pagi, bersoraklah dan menarilah di hadapan Tuhan. Kondisi suasana hati kita ada dalam kepenuhan realita Tuhan. Dengan demikian, kita akan semakin bertumbuh menjadi serupa dengan Kristus.
1 Petrus 5:6-11 (TB) Karena itu rendahkanlah dirimu di bawah tangan Tuhan yang kuat, supaya kamu ditinggikan-Nya pada waktunya. Serahkanlah segala kekuatiranmu kepada-Nya, sebab Ia yang memelihara kamu. Sadarlah dan berjaga-jagalah! Lawanmu, si Iblis, berjalan keliling sama seperti singa yang mengaum-aum dan mencari orang yang dapat ditelannya. Lawanlah dia dengan iman yang teguh, sebab kamu tahu, bahwa semua saudaramu di seluruh dunia menanggung penderitaan yang sama. Dan Allah, sumber segala kasih karunia, yang telah memanggil kamu dalam Kristus kepada kemuliaan-Nya yang kekal, akan melengkapi, meneguhkan, menguatkan dan mengokohkan kamu, sesudah kamu menderita seketika lamanya. Ialah yang empunya kuasa sampai selama-lamanya! Amin.
3. TUHAN ADA DI “API”, IA JUGA ADA DI “SEMAK DURI”, BAHKAN IA ADA DI “TENGAH BADAI”.
Itulah gambaran – gambaran dari keadaan buruk yang bisa saja kita hadapi, seperti di dalam api, semak duri, tengah badai. Ketahui dan percayalah Tuhan ada di sana. Jika kita mengetahui kebenaran tersebut, maka kita akan berfokus pada Tuhan yang ada di tengah kondisi paling buruk sekalipun. Kita tidak akan lari, tetapi kita akan hadapi bahkan kita akan terus fokus pada realita Tuhan. Jangan pernah anggap remeh kesadaran akan realita Tuhan, itu kekuatan kita! Sadarlah bahwa kita layak, harus, bahkan bisa menikmati hadirat Tuhan sekalipun kita sedang berhadapan dengan fakta dan data negatif. Percayalah, Tuhan sedang bekerja untuk mendatangkan kebaikan bagi kita!
Yesaya 43:2 (TB) Apabila engkau menyeberang melalui air, Aku akan menyertai engkau, atau melalui sungai-sungai, engkau tidak akan dihanyutkan; apabila engkau berjalan melalui api, engkau tidak akan dihanguskan, dan nyala api tidak akan membakar engkau.
Keluaran 3:2 (TB) Lalu Malaikat TUHAN menampakkan diri kepadanya di dalam nyala api yang keluar dari semak duri. Lalu ia melihat, dan tampaklah: semak duri itu menyala, tetapi tidak dimakan api.
Matius 14:24-25 (TB) Perahu murid-murid-Nya sudah beberapa mil jauhnya dari pantai dan diombang-ambingkan gelombang, karena angin sakal. Kira-kira jam tiga malam datanglah Yesus kepada mereka berjalan di atas air.
Fokus pada Tuhan dalam kondisi apa pun juga, maka kita akan semakin kuat dan makin dekat dengan penggenapan janji. Di dalam roh kita semakin yakin bahwa Tuhan beserta kita. Jika Allah di pihak kita, siapa lawan kita? Tidak ada!